Ilmu Budaya Dasar - Hubungan Manusia dan kebudayaan



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas tentang “Manusia dan Kebudayaan” meskipun masih banyak kekurangan yang ada didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Ramita Hapsani selaku Dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga mendapatkan kesempatan untuk menulis blog lagi.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang
“Kehidupan Manusia dan Kebudayaan”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam blog ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan penulisan blog yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga
tulisan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masadepan.


Pembahasan


A.  Pengertian Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan adalah suatu ikatan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Kedua hal ini memiliki konsep yang berbeda tetapi hubungan tersebut memiliki efek yang sangat besar, positif atau negatif Sehingga, sangat lah perlu kita memahami apa itu manusia dan kebudayaan, agar kita tetap pada nilai-nilai yang sudah ada dan dapat dipercaya oleh individu-individu yang lain. Dan apabila kita memahami kedua unsur tersebut khususnya pemahaman dasar yang kuat, maka konflik yang kita dapatkan di kehidupan kita tidak terlalu kuat.
a. Manusia
      1. Pengertian Dari Manusia

Banyak sekali definisi-definisi manusia, seperti menurutu ahli filsuf, Sokrates menganggap bahwa manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. Yang dimaksud sokrates adalah penggambaran manusia dari fisik nya, berbeda dengan makhluk lain dan para pendahulunya seperti primata. Dan menurut ahli Paula J.C dan Janet W.K bahwa manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan. Dalam pengertian tersebut adalah penggambar manusia dari kehidupan social nya dan hasrat manusia dalam menjalani kehidupan social tersebut.

      Dari definisi – definisi tersebut dapat kita Tarik kesuimpulan, bahwa manusia adalah makhluk evolusi yang akan selalu berkembang mengikuti kehidupan social yang mereka jalani, memahami lingkungan nya dan akan selalu belajar demi kesuksesan hidupnya
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1)   Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad  : badan yang tampak, dapat diraba dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat : Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh     :Daya yang berkerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafas : Dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2)   Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a.  Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman se ksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b.  Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.   Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
       
      2. Hakekat Manusia

           Manusia pada hakekat nya adalah makhluk sosiologis yang tidak dapat hidup secara individual dan keinginan yang kuat di dalam pendidikan. Hal ini membuat setiap individu menciptakan nilai-nilai baru dalam bermasyarakat maupun diri nya sendiri. Atau bisa dibilang bahwa manusia tidak dengan mudah menelah nilai-nilai masyarakat yang sudah ada, mereka pasti mempelajari dan memahami sebelum mengakui nilai-nilai tersebut dan menjalani nya demi tujuan tertentu.

b. Kebudayaan

1. Pengertian dari kebudayaan
       Menurut para ahli tentang kebudayaan, seperti ahli Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sedangkan menurut ahli Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964), bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

    Apabila kita tarik kesimpulan dari definisi-definisi diatas bahwa kebudayaan adalah suatu system yang telah turun menurun dari generasi ke generasi yang membawa terlahirnya suatu ide-ide, tindakan, proses dsb yang menghasilkan suatu karya yang dapat kita percaya sebagai sarana dalam mencapai suatu tujuan.
  
2. Unsur-unsur kebudayaan
Beberapa orang Sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Seperti Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :
1.   Sistem Religi (sistem kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai homo relogieus.
2.   Sistem Organisasi Kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
3.   Sistem Pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4.   Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, merupakan produk manusia sebagai homo economicus.
5.   Sistem Teknologi dan Peralatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6.   Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
7.   Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.


3.   Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.  Kompleks aktivitas.
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu ke waktu.
3.  Wujud sebagai benda.
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

c. Kaitan Manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.   Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.   Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.   Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan

B.   Pengaruh Budaya Terhadap Masyarakat Berdasarkan
    1. Pakaian
            Adanya perubahan sosial berdampak kepada perubahan model pakaian yang kita kenakan. Perubahan model pakaian sebenarnya telah terjadi dari jaman dahulu yaitu sejak jaman dimana masyarakat mengenakan pakaian yang berasal dari bahan kulit kayu dan sekarang ini kita telah menggunakan pakaian berbahan benang yang dirajut menjadi bahan pakaian.
            Semakin Berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat beralih menjadi lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.Di era sekarang ini budaya asing masuk ke Indonesia membawa berbagai macam pengaruh, yaitu pengaruh positif dan juga pengaruh negatif. Sebagai contoh yang dapat dilihat dari sisi negatif kebudayaan asing yang datang ke Indonesia adalah gaya hidup orang asing, mulai dari cara berpakaian kurang sopan yang seharusnya tidak digunakan sampai dengan cara bergaul mereka.
            Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup. Akan tetapi akibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah. Sekarang berpakaian yang menampakan setengah aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita. Sehingga melupakan pakaian yang seharusnya dipakai oleh bangsa Indonesia.
Masih banyak lagi sisi negatif yang dimiliki yaitu, cara bergaul mereka yang terlalu bebas yang di adopsi remaja kita menyebabkan banyak sekali penyimpangan norma di Indonesia. Contoh lainnya jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar. Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti KFC, steak, burger, dan lain-lain. Masyarakat menganggap makanan tersebut hieginis, modern, dan praktis. Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional. jika hal ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.
2.   Kesenian
Dalam negara Indonesia sendiri perubahan kesenian bisa kita rasakan seperti perubahan musik yang berawal dari aliran dangdut atau melayu, kini sudah bergeser menjadi aliran lagu -lagu yang kekinian misalkan seperti aliran disco, beat, rock dll. Dan juga Sempat pula dulu merebak trend boy band atau girlband yang dipengaruhi oleh budaya k-pop yang berasal dari korea.
Selain itu juga, dewasa ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi ternama di tanah air. Belum lagi ada teknologi baru yang mampu menangkap siaran tv internasional atau yang bisa disebut dengan parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia, padahal konten yang ada didalam siaran tv internasional tersebut juga belum tentu sifat nya mendidik terutama untuk anak yang dibawah umur, seperti konten yang mengarah ke Pornografi, Kekerasan, dll yang sifat nya tidak mendidik. Maka akibatnya hal ini dapat menggeser dan bahkan dapat merusak moral bagi penonton nya, terutama buat anak yang masih dibawah umur
 Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Hal ini tampak jelas sebagai bukti betapa negara-negara  penguasa teknologi berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Kondisi ini sedikit banyak semakin membuat tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia sendiri. Bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia,  baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Dan yang lebih parah nya, kesenian-kesenian tradisional tersebut bisa dapat ditinggalkan oleh orang banyak hingga menjadi punah.
  1. Bahasa daerah
Menurut Koentjoroningrat (1983) kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar, yang lebih lanjut dijabarkan tentang tujuh unsur kebudayaan, dimana bahasa termasuk dalam tujuh unsur tersebut. Tapi secara singkatnya kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Kebudayaan itu sendiri bisa dikategorikan dalam kebudayaan statis; tidak mengalami perubahan misalnya peninggalan benda-benda kebudayaan seperti candi, dan kebudayaan dinamis; mengalami perubahan-perubahan. misalnya bahasa yang setiap waktu bisa mengalami dekonstruksi dan atau rekonstruksi.
Dapat disimpulkan bahwa bahasa daerah merupakan bagian dari sebuah kebudayaan masyarakat yang bersifat dinamis yaitu mengalami perubahan-perubahan yang tentunya juga bisa mengarah pada pergeseran bahasa jika tidak diperhatikan dengan seksama. Bahasa mempunyai relevansi yang kuat terhadap kebudayaan masyarakat pemakai bahasa. Relevansi itu bisa berupa nada bahasa, konsep gramatikal bahasa, ataupun konsep tingkatan bahasa, bahkan dengan bertambah nya kosakata baru
  1. Masuknya budaya baru
            Dalam hidupnya, manusia memiliki naluri untuk mengembangkan daerah kekuasaannya dengan melakukan migrasi atau perpindahan. Perpindahan tersebut berawal dari upaya manusia memenuhi kebutuhannya yang berkaitan dengan mata pencahariannya. Proses migrasi ini membawa dampak terhadap proses penyebaran kebudayaan dari satu daerah ke daerah lain. Dengan adanya migrasi (perpindahan manusia dari daerah satu ke daerah lain), maka terjadilah proses difusi, akulturasi, asimilasi, dan penetrasi budaya.
Menurut William A. Haviland, difusi adalah penyebaran kebiasaan atau sistem adat istiadat dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang lain. Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsurunsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang.
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan asli.
Menurut Koentjaraningrat, asimilasi adalah proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Selanjutnya sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan masing-masing berubah menjadi kebudayaan campuran.
Perpindahan unsur-unsur kebudayaan ini dapat terjadi tanpa disertai dengan adanya proses perpindahan kelompok manusia atau bangsa-bangsa dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal itu dapat terjadi dalam proses perdagangan ataupun pelayaran, di mana para pedagang selain melakukan transaksi dagang, juga memperkenalkan kebudayaan bangsa mereka. Demikian pula yang dilakukan para penyebar agama. Agama Islam misalnya, masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia.
  1. Cara berkomunikasi
Komunikasi Antarbudaya dalam individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat, dimana di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang kemudian membedakan antara individu yang satu dengan individu yang lain. Identitas dari individu dibedakan menjadi dua yaitu dilihat dari segi genotip atau yang sering kita kenal sebagai faktor bawaan dari keturunan dan yang kedua adalah faktor fenotip atau yang sering kita kenal dari pengaruh lingkungan sekitar. Mulai dari bahasa daerah masing masing hingga bahasa yang lebih gaul yang biasa digunakan oleh kaum muda yang menggunakan nya, hal ini merupakan cara berkomunikasi yang berada dalam masyarakat yang memiliki pengaruh budaya tersendiri dalam cara berkomunikasi.
Dari yang awalnya cara berkomunikasi dengan cara yang kuno atau sedikit repot, dan kini menjadi lebih efektif dan lebih praktis, seiringnya perkembangan teknologi dari negara luar, cara berkomunikasi sekarang sudah bisa digunakan dimanapun dan kapanpun. Bahkan dewasa ini, setiap individu sudah memiliki alat untuk berkomunikasi atau yang sering kita lihat adalah handphone atau yang lebih canggih lagi adalah smartphone, dimana pengguna nya hanya menggunakan alat tersebut, dia sudah dapat berkomunikasi. Dan pada akhirnya masyarakat era ini sudah bisa memperoleh informasi yang sangat cepat dalam waktu yang sekejap meskipun dalam jarak yang jauh.
C.   Contoh hal antara manusia dan kebudayaan di tinjau dari faktor :
  1. Kedaerahan
Dalam berbagai daerah banyak sekali terdapat budaya adat yang berbeda beda di setiapnya. Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
  1. Kehidupan antara desa dan kota
Budaya khusus masyarakat desa dan kota seperti yaitu Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
  1. kelas sosial
Budaya khusus kelas sosial Misalnya cara berpakaian, etika , pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu. Karena perbedaan pendapat dan sifat,terkadang bisa menjadi akrab ataupun bisa juga menjadi konflik pada masing-masing individu
4.   Faktor agama
            Budaya khusus atas dasar agama, terkadang berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya. Untuk contoh lain juga seperti di Indonesia yaitu menyebarnya berbagai agama-agama yang berbeda yaitu : Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan Konguchu. Akan tetapi karena ada nya kebudayaan tersendiri, masyarakat tidak memandang masyarakat lain yang berbeda agama dengan cara rasis, dan bahkan masyarakat tersebut menghargai kebudayaan dari masing-masing agama tersebut
  1. Profesi
               Budaya khusus berdasarkan profesi Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal, dan juga kepribadian seorang professor sangat berbeda dengan kepribadian seorang kuli. setiap yang dimiliki individu seolah memiliki dunia sendiri untuk menghadapinya dan juga kebudayaannya, sehingga setiap profesi juga mempengaruhi kebudayaannya bahkan juga kepribadiannya.

DAFTAR PUSTAKA







Komentar

Postingan Populer

Parallelism Concept

#Jurnal2 - Pengaruh Kebudayaan dan Teknologi dalam Pembuatan Desain Pemodelan Grafik

#Jurnal1 - Pengaruh Kebudayaan dan Teknologi dalam Membuat Desain Pemodelan Grafis

Jenis-Jenis Grafik