Ilmu Budaya Dasar - Hubungan Manusia dan kebudayaan
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas tentang “Manusia dan
Kebudayaan” meskipun masih banyak kekurangan yang ada didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu
Ramita Hapsani selaku Dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga mendapatkan kesempatan untuk menulis blog lagi.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang “Kehidupan Manusia dan Kebudayaan”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam blog ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan penulisan blog yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tulisan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masadepan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang “Kehidupan Manusia dan Kebudayaan”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam blog ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan penulisan blog yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tulisan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masadepan.
Pembahasan
A. Pengertian
Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan adalah suatu ikatan yang sangat erat dan tidak
dapat dipisahkan. Kedua hal ini memiliki konsep yang berbeda tetapi hubungan
tersebut memiliki efek yang sangat besar, positif atau negatif Sehingga, sangat lah perlu kita memahami apa itu manusia dan kebudayaan,
agar kita tetap pada nilai-nilai yang sudah ada dan dapat dipercaya oleh
individu-individu yang lain. Dan apabila kita memahami kedua unsur tersebut
khususnya pemahaman dasar yang kuat, maka konflik yang kita dapatkan di
kehidupan kita tidak terlalu kuat.
a. Manusia
1. Pengertian Dari Manusia
Banyak sekali definisi-definisi
manusia, seperti menurutu ahli filsuf, Sokrates menganggap bahwa manusia adalah
mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. Yang
dimaksud sokrates adalah penggambaran manusia dari fisik nya, berbeda dengan
makhluk lain dan para pendahulunya seperti primata. Dan menurut ahli Paula J.C
dan Janet W.K bahwa manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam
situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu
serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai
kemungkinan. Dalam pengertian tersebut adalah penggambar manusia dari kehidupan
social nya dan hasrat manusia dalam menjalani kehidupan social tersebut.
Dari definisi – definisi tersebut dapat kita Tarik kesuimpulan, bahwa manusia adalah makhluk evolusi yang akan selalu berkembang mengikuti kehidupan social yang mereka jalani, memahami lingkungan nya dan akan selalu belajar demi kesuksesan hidupnya
Dari definisi – definisi tersebut dapat kita Tarik kesuimpulan, bahwa manusia adalah makhluk evolusi yang akan selalu berkembang mengikuti kehidupan social yang mereka jalani, memahami lingkungan nya dan akan selalu belajar demi kesuksesan hidupnya
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur
terkait, yaitu
a.
Jasad : badan yang
tampak, dapat diraba dan menempati ruang dan waktu
b.
Hayat : Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c.
Ruh :Daya yang
berkerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d.
Nafas : Dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2) Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung tiga unsur, yaitu :
a.
Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh
sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual
libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman se ksual,
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b.
Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan
dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya
dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti
oleh orang lain.
c.
Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari
sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya
merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
2. Hakekat Manusia
Manusia pada hakekat nya adalah makhluk sosiologis yang tidak dapat hidup secara individual dan keinginan yang kuat di dalam pendidikan. Hal ini membuat setiap individu menciptakan nilai-nilai baru dalam bermasyarakat maupun diri nya sendiri. Atau bisa dibilang bahwa manusia tidak dengan mudah menelah nilai-nilai masyarakat yang sudah ada, mereka pasti mempelajari dan memahami sebelum mengakui nilai-nilai tersebut dan menjalani nya demi tujuan tertentu.
Manusia pada hakekat nya adalah makhluk sosiologis yang tidak dapat hidup secara individual dan keinginan yang kuat di dalam pendidikan. Hal ini membuat setiap individu menciptakan nilai-nilai baru dalam bermasyarakat maupun diri nya sendiri. Atau bisa dibilang bahwa manusia tidak dengan mudah menelah nilai-nilai masyarakat yang sudah ada, mereka pasti mempelajari dan memahami sebelum mengakui nilai-nilai tersebut dan menjalani nya demi tujuan tertentu.
b. Kebudayaan
1. Pengertian dari kebudayaan
Menurut para ahli tentang kebudayaan, seperti ahli Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sedangkan menurut ahli Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964), bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Apabila kita tarik kesimpulan dari definisi-definisi diatas bahwa kebudayaan adalah suatu system yang telah turun menurun dari generasi ke generasi yang membawa terlahirnya suatu ide-ide, tindakan, proses dsb yang menghasilkan suatu karya yang dapat kita percaya sebagai sarana dalam mencapai suatu tujuan.
1. Pengertian dari kebudayaan
Menurut para ahli tentang kebudayaan, seperti ahli Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sedangkan menurut ahli Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964), bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Apabila kita tarik kesimpulan dari definisi-definisi diatas bahwa kebudayaan adalah suatu system yang telah turun menurun dari generasi ke generasi yang membawa terlahirnya suatu ide-ide, tindakan, proses dsb yang menghasilkan suatu karya yang dapat kita percaya sebagai sarana dalam mencapai suatu tujuan.
2. Unsur-unsur
kebudayaan
Beberapa orang
Sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Seperti
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan
menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan
kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu
terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun
petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam
karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh
kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem
Religi (sistem kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai homo relogieus.
2. Sistem
Organisasi Kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
3. Sistem
Pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4. Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, merupakan produk manusia
sebagai homo economicus.
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6.
Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
7.
Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
3. Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi
wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks gagasan,
konsep, dan pikiran manusia.
Wujud ini disebut
sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat dalam alam
pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks
aktivitas.
Berupa aktivitas
manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau
diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu
sama lain dari waktu ke waktu.
3. Wujud
sebagai benda.
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas
dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
tujuannya.
c. Kaitan Manusia dan
kebudayaan
Secara sederhana
hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara
manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia
dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu
sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu
proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan
kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat
lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan
B.
Pengaruh Budaya Terhadap Masyarakat Berdasarkan
1. Pakaian
Adanya
perubahan sosial berdampak kepada perubahan model pakaian yang kita kenakan.
Perubahan model pakaian sebenarnya telah terjadi dari jaman dahulu yaitu sejak
jaman dimana masyarakat mengenakan pakaian yang berasal dari bahan kulit kayu
dan sekarang ini kita telah menggunakan pakaian berbahan benang yang dirajut
menjadi bahan pakaian.
Semakin
Berkembangnya zaman, menimbulkan
perubahan pola hidup masyakat beralih menjadi lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih
kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.Di
era sekarang ini budaya asing masuk ke Indonesia membawa berbagai macam
pengaruh, yaitu pengaruh positif dan juga pengaruh negatif. Sebagai contoh yang
dapat dilihat dari sisi negatif kebudayaan asing yang datang ke Indonesia
adalah gaya hidup orang asing, mulai dari cara berpakaian kurang sopan yang
seharusnya tidak digunakan sampai dengan cara bergaul mereka.
Dulunya
dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan
tertutup. Akan tetapi akibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut
berubah. Sekarang berpakaian yang menampakan setengah aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah
melekat erat didalam masyarakat kita. Sehingga melupakan pakaian yang seharusnya
dipakai oleh bangsa Indonesia.
Masih banyak
lagi sisi negatif yang dimiliki yaitu, cara bergaul mereka yang terlalu bebas
yang di adopsi remaja kita menyebabkan banyak sekali penyimpangan norma di
Indonesia. Contoh lainnya jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai
terpengaruh budaya luar. Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang
berasal dari luar seperti KFC, steak, burger, dan lain-lain. Masyarakat
menganggap makanan tersebut hieginis, modern, dan praktis. Tanpa kita sadari
makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan
kita. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional.
jika hal ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita
kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah
asal mereka.
2.
Kesenian
Dalam negara
Indonesia sendiri perubahan kesenian bisa kita rasakan seperti perubahan musik
yang berawal dari aliran dangdut atau melayu, kini sudah bergeser menjadi
aliran lagu -lagu yang kekinian misalkan seperti aliran disco, beat, rock dll. Dan
juga Sempat pula dulu merebak trend boy band atau girlband yang dipengaruhi
oleh budaya k-pop yang berasal dari korea.
Selain itu juga, dewasa ini setiap
hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi ternama di tanah air. Belum
lagi ada
teknologi baru yang mampu menangkap siaran tv
internasional atau yang bisa disebut dengan parabola yang
kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia, padahal konten yang ada
didalam siaran tv internasional tersebut juga belum tentu sifat nya mendidik
terutama untuk anak yang dibawah umur, seperti konten yang mengarah ke Pornografi, Kekerasan, dll yang sifat
nya tidak mendidik. Maka akibatnya hal ini dapat menggeser dan bahkan dapat
merusak moral bagi penonton nya, terutama buat anak yang masih dibawah umur
Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain
yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun
makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Hal ini tampak jelas sebagai
bukti betapa negara-negara penguasa teknologi berhasil memegang kendali
dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Kondisi ini sedikit
banyak semakin membuat tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari
kehidupan masyarakat Indonesia sendiri. Bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis
Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan
perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial
yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan
globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian
yang berdimensi komersial. Dan yang lebih parah nya, kesenian-kesenian
tradisional tersebut bisa dapat ditinggalkan oleh orang banyak hingga menjadi
punah.
- Bahasa daerah
Menurut Koentjoroningrat
(1983) kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar, yang lebih lanjut dijabarkan tentang tujuh unsur
kebudayaan, dimana bahasa termasuk dalam tujuh unsur tersebut. Tapi secara
singkatnya kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Kebudayaan
itu sendiri bisa dikategorikan dalam kebudayaan statis; tidak mengalami
perubahan misalnya peninggalan benda-benda kebudayaan seperti candi, dan kebudayaan
dinamis; mengalami perubahan-perubahan. misalnya bahasa yang setiap waktu bisa
mengalami dekonstruksi dan atau rekonstruksi.
Dapat disimpulkan bahwa bahasa daerah merupakan bagian dari
sebuah kebudayaan masyarakat yang bersifat dinamis yaitu mengalami
perubahan-perubahan yang tentunya juga bisa mengarah pada pergeseran bahasa
jika tidak diperhatikan dengan seksama. Bahasa mempunyai relevansi yang kuat
terhadap kebudayaan masyarakat pemakai bahasa. Relevansi itu bisa berupa nada
bahasa, konsep gramatikal bahasa, ataupun konsep tingkatan bahasa, bahkan dengan bertambah nya kosakata baru
- Masuknya budaya baru
Dalam
hidupnya, manusia memiliki naluri untuk mengembangkan daerah kekuasaannya
dengan melakukan migrasi atau perpindahan. Perpindahan tersebut berawal dari
upaya manusia memenuhi kebutuhannya yang berkaitan dengan mata pencahariannya.
Proses migrasi ini membawa dampak terhadap proses penyebaran kebudayaan dari
satu daerah ke daerah lain. Dengan adanya migrasi (perpindahan manusia dari
daerah satu ke daerah lain), maka terjadilah proses difusi, akulturasi,
asimilasi, dan penetrasi budaya.
Menurut William A. Haviland, difusi adalah penyebaran
kebiasaan atau sistem adat istiadat dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan
yang lain. Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses bertemunya dua
budaya atau lebih di mana unsurunsur budaya lama atau asli masih terlihat dan
tidak hilang.
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses yang timbul apabila
sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur
dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan asli.
Menurut Koentjaraningrat, asimilasi adalah proses sosial yang terjadi pada
berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Selanjutnya sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan masing-masing berubah
menjadi kebudayaan campuran.
Perpindahan unsur-unsur kebudayaan ini dapat terjadi tanpa disertai dengan adanya proses perpindahan kelompok
manusia atau bangsa-bangsa dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal itu dapat
terjadi dalam proses perdagangan ataupun pelayaran, di mana para pedagang
selain melakukan transaksi dagang, juga memperkenalkan kebudayaan bangsa
mereka. Demikian pula yang dilakukan para penyebar agama. Agama Islam misalnya,
masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia.
- Cara berkomunikasi
Komunikasi
Antarbudaya dalam individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat, dimana di dalamnya terkandung identitas masing-masing.
Identitas tersebut yang kemudian membedakan antara individu yang satu dengan
individu yang lain. Identitas dari individu dibedakan menjadi dua yaitu dilihat
dari segi genotip atau yang sering kita kenal sebagai faktor bawaan dari keturunan dan yang kedua
adalah faktor fenotip atau yang sering kita kenal dari pengaruh lingkungan sekitar. Mulai dari bahasa daerah masing masing hingga bahasa yang lebih gaul yang biasa digunakan oleh kaum muda yang
menggunakan nya, hal ini merupakan cara berkomunikasi yang berada dalam
masyarakat yang memiliki pengaruh budaya tersendiri dalam cara berkomunikasi.
Dari yang awalnya cara berkomunikasi dengan cara yang kuno atau sedikit
repot, dan kini menjadi lebih efektif dan lebih praktis, seiringnya
perkembangan teknologi dari negara luar, cara berkomunikasi sekarang sudah bisa
digunakan dimanapun dan kapanpun. Bahkan dewasa ini, setiap individu sudah
memiliki alat untuk berkomunikasi atau yang sering kita lihat adalah handphone
atau yang lebih canggih lagi adalah smartphone, dimana pengguna nya hanya
menggunakan alat tersebut, dia sudah dapat berkomunikasi. Dan pada akhirnya
masyarakat era ini sudah bisa memperoleh informasi yang sangat cepat dalam
waktu yang sekejap meskipun dalam jarak yang jauh.
C. Contoh hal antara manusia
dan kebudayaan di tinjau dari faktor :
- Kedaerahan
Dalam berbagai
daerah banyak sekali terdapat budaya adat yang berbeda beda di setiapnya.
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
- Kehidupan antara desa dan kota
Budaya khusus
masyarakat desa dan kota seperti yaitu Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di
antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya
pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
- kelas sosial
Budaya khusus
kelas sosial Misalnya cara berpakaian, etika , pergaulan, bahasa sehari-hari
dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang
tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu. Karena
perbedaan pendapat dan sifat,terkadang bisa menjadi akrab ataupun bisa juga
menjadi konflik pada masing-masing individu
4.
Faktor agama
Budaya khusus atas dasar agama, terkadang berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan
kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya. Untuk contoh lain juga seperti di Indonesia yaitu
menyebarnya berbagai agama-agama yang berbeda yaitu : Islam, Kristen, Budha,
Hindu, dan Konguchu. Akan tetapi karena ada nya kebudayaan tersendiri,
masyarakat tidak memandang masyarakat lain yang berbeda agama dengan cara
rasis, dan bahkan masyarakat tersebut menghargai kebudayaan dari masing-masing
agama tersebut
- Profesi
Budaya khusus berdasarkan profesi Misalnya:
kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu
semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh
lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal, dan juga kepribadian seorang
professor sangat berbeda dengan kepribadian seorang kuli. setiap yang dimiliki
individu seolah memiliki dunia sendiri untuk menghadapinya dan juga kebudayaannya,
sehingga setiap profesi juga mempengaruhi kebudayaannya bahkan juga kepribadiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar